Wednesday, April 15, 2020

Kisah sekolah jaman dulu






- Ini kisah seorang ibu jaman dulu dimasa penjajahan,berikut kisahnya yang saya simak berbicara dengan salah seorang nenek yang berumur 90th yang sudah tiada awal cerita saya tidak sengaja bertemu dan dikala senggang/jam istitahat siang beliau bercerita kisah masa lalunya yang begitu kelam dimasa penjajahan.

- Beliau bersaudara lima orang dia anak paling kecil cewek satu-satunya dikeluarga yang lainya cowok semua, hidup dijaman dulu sangat keras harus bekerja dulu baru bisa makan sesuap nasi itupun kalo masih tersisa biasanya pengakuan ibu ini dia hanya dapat entip atau bagian bawah nasi yang tersisa, untuk dimakan. Jaman dulu nasi tidak ada yang murni biasanya dicampur sela atau ketela dan ubi sudah bersyukur sekali. Dan anak perempuan jaman dulu dibali kurang dihargai karena dianggap kurang produktif dipakai bekerja kata ibu nenek ini dia pernah dinasehati buat apa sekolah kamu anak wanita pasti bakal larinya ke dapur untuk memasak tidak perlu pintar namun beliau ini hanya diam menunduk tak brani melawan karena anak jaman dulu beda dengan sekarang sangat berbakti kepada kedua orang tua. 

- Namun ibu ini tetap bersekolah sampai tamat SD itupun dengan usaha yang keras guru jaman dulu sangat keras dalam mendidik murid-murid biasanya tak segan mecubit dan memarahi murid apabila tidak paham apa yang diajarkan. Itu karena guru jaman dulu sangat peduli ingin supaya anak didiknya pintar dan punya bekal dikala dia terjun ke masyarakat beda dengan sekarang para guru tidak di ijinkan mengajar dengan keras agar murid-murid tidak trauma dan membenci guru mereka dengan takut kesekolah. Untuk belajar

- Itu kenapa orang tua jaman dulu sangat kuat dan berusia tua masih kencang dan bugar tidak jaman sekarang yang mudah terserang penyakit karena ketahanan fisik mereka jauh berbeda diera ibu ini kesekolah berjalan kaki 1kilo dan kemana-mana berjalan kaki tanpa mengenal kendaraan seperti jaman sekarang yang sudah maju. Ibu ini juga bercerita dia disekolah hanya berbekalkan kapur  dan papan dulu kapur dibilang gerip.  Ia sangat semangat sekolah namun hanya diberi kesempatan orang tua sampai Sd sedangkan kakaknya yang cowok bebas sekolah semaunya, anak cowok dibali dari dahulu memang diprioritaskan karena dianggap tulang punggung keluarga yang harus mengelola sawah atau carik untuk menghasilkan uang dan warisan pun jatuh lebih dulu ke anak lelaki. Tidak dengan sekarang lelaki dan perempuan sudah di agap sama dan mendapatkan hak yang sama pula trimakasih untuk berkunjung ke blog saya mari koment dibawah atau beri penilaian agar bisa terus berkarya lebih baik  demi menambah pengetahuan dan wawasannkita.









No comments:

semua video yang saya buat murni otomotif juga bisa menjadi pelajaran berharga yang sangat berguna semoga bisa menjadi motivasi agar anda bi...