Translate
.png "English")
Kisah nyata anak tukang sampah
Dikala hidup orang nyaman tapi tidak dengan anak ini, ia terlahir dikeluarga miskin yang banyak saudara. Seperti biasa semua anak bahagia dengan kemampuan ayahnya yang bernasib lebih baik. Sehingga sekolah bisa fokus belajar tanpa ada pikiran untuk bekerja untuk bertahan hidup membiayai kebutuhan hidup.
Kerasnya hidup sudah dialami anak ini dari bekerja untuk biaya sekolah dan bekal berangkat kesekolah. Orang tua tidak mampu berbuat lebih, tetapi tidak memupuskan semangat untuk menempuh pendidikan lewat sekolah walau tidak pintar dengan giat kesekolah sudah merupakan hal yang luar biasa. Hampir dia tidak pernah bergaul seperti layaknya anak seusianya. Pulang sekolah terkadang ia membantu ibunya membuat bahan dagangan untuk dijual dipasar. Dan tiba jam empat sore dia bergegas keliling kampung untuk memungut sampah langganan ayahnya.
Bulian disekolah dan pandangan remeh dari orang disekitar hampir tidak ia hiraukan demi membantu ekonomi keluarga dan tetap bersekolah. Menurut saya pekerjaan apapun asal tidak merugikan orang lain itu sangat mulia ketimbang mengemis di jalanan demi mencari uang receh. Walau hasilnya kurang yang penting cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Inilah kisah anak tukang sampah bekerja keras diusia dini demi bertahan hidup. Cukup sekian dan terima kasih jika ada pertanyaan atau hal yang ingin dibahas bisa coment dibawah ini.
Bulian disekolah dan pandangan remeh dari orang disekitar hampir tidak ia hiraukan demi membantu ekonomi keluarga dan tetap bersekolah. Menurut saya pekerjaan apapun asal tidak merugikan orang lain itu sangat mulia ketimbang mengemis di jalanan demi mencari uang receh. Walau hasilnya kurang yang penting cukup untuk biaya hidup sehari-hari. Inilah kisah anak tukang sampah bekerja keras diusia dini demi bertahan hidup. Cukup sekian dan terima kasih jika ada pertanyaan atau hal yang ingin dibahas bisa coment dibawah ini.
